Apa itu pudaman?
Pudaman (Putra Putri Jumantik Mandiri)
Pudaman merupakan Sistem untuk bertujuan untuk membantu pelaporan dan pemantauan dalam putra putri jumantik mandiri sekolah di Kelurahan Pondok Labu.
Pudaman merupakan Sistem untuk bertujuan untuk membantu pelaporan dan pemantauan dalam putra putri jumantik mandiri sekolah di Kelurahan Pondok Labu.
Upload Temuan Jentik Disekolahmu
Periode 05 2024
Hari Demam Berdarah Nasional diperingati tanggal 22 April setiap tahunnya yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mencegah bahaya penyakit demam berdarah.
Demam Berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang sebelumnya terinfeksi virus dengue dari penderita demam berdarah lainnya.
Di Indonesia sendiri vektor pembawa penyakit umumnya nyamuk Aedes aegypti betina dikenal sebagai nyamuk demam berdarah yang memiliki ciri khas tubuh dan tungkainya ditutupi sisik bergaris putih keperakan yang biasanya aktif di pagi dan sore hari pada tempat yang lembab dan di permukaan air yang menggenang.
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia yang setiap tahunnya memiliki jumlah kasus yang masih tinggi. Tak jarang penyakit ini juga menimbulkan kematian bagi penderitanya.
Adapun gejala-gejala demam berdarah yang harus diwaspadai yaitu demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan muntah, manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah, kulit ruam kemerahan, dan nyeri otot, tulang, dan sendi.
Demam Berdarah atau Dengue adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan, pada tingkat lebih rendah, Ae. albopictus . Nyamuk ini juga merupakan vektor chikungunya, demam kuning dan virus Zika.
Demam berdarah tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan variasi lokal dalam risiko yang dipengaruhi oleh parameter iklim serta faktor sosial dan lingkungan.
Referensi: https://perpustakaan.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2022/12/KEMENKES-RI-DEMAM-BERDARAH.pdf
Kejadian DBD dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sebagian besar dapat diperbaiki. Contohnya adalah kurangnya peran serta masyarakat dalam pengendalian DBD, kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga penanggulangan DBD, infrastruktur dan air bersih yang tidak memadai yang mengakibatkan kecenderungan perkembangbiakan vektor. DBD adalah salah satu penyakit berbasis lingkungan yang angka kejadiannya dapat diturunkan dengan melakukan tindakan pengendalian vektor.
Vektor DBD yang paling utama adalah nyamuk Aedes aegypti. Aedes akan berkembangbiak pada air yang tergenang dan tidak beralaskan tanah. Aedes dapat bertelur sebanyak 100-200 telur setiap kali bertelur. Perkembangan telur hingga menjadi nyamuk Aedes dewasa membutuhkan waktu 7-10 hari. Penting untuk melakukan pengendalian vektor karena vektor berperan sebagai media transmisi penyakit DBD yang menghantarkan virus dengue ke tubuh manusia sebagai host sehingga terjadinya penyakit DBD. Apabila jumlah Aedes sebagai vektor DBD ditekan, maka jumlah media transmisi DBD menjadi minimal. Hasil akhir yang diharapkan adalah penurunan jumlah kejadian DBD. Aedes aegypti yaitu nyamuk kecil, warna hitam-putih, tropis dan subtropis yang ditemukan di Amerika Tengah, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat, adalah vektor utama.
Demam Berdarah Dengue (DBD), di mana pasien mungkin menunjukkan hematoma dengan trombositopenia yang nyata atau jumlah trombosit yang sangat rendah. Gejala klinis DBD adalah kebocoran plasma, yang biasanya berlangsung selama kurang lebih 48 jam dan menyebabkan penurunan volume sirkulasi. Perdarahan sering terjadi setelah infeksi dengue, namun lebih sering terjadi pada DBD/DSS daripada DD.
Gejala fase awal ini tergantung pada usia pasien dan termasuk demam tinggi mendadak (kadang-kadang dengan pola demam dua puncak-sadel atau biphasic), sakit kepala parah, nafsu makan berkurang, mialgia dan artralgia parah, ruam kulit makulopapular yang muncul. Tiga sampai empat hari setelah onset awal demam, nyeri retro-orbital, fotofobia, limfadenopati, perdarahan ringan (epistaksis, perdarahan gingiva, perdarahan gastrointestinal, hematuria, dan menoragia), dan tes tourniquet positif. Kasus DBD ditandai dengan empat manifestasi klinis utama yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik, dan seringkali hepatomegali dan kegagalan sirkulasi.
Refrensi:
Pang, X., Zhang, R., & Cheng, G. (2017). Progress towards understanding the pathogenesis of dengue hemorrhagic fever. Virologica Sinica, 32(1), 16–22. https://doi.org/10.1007/s12250-016-3855-9
Priesley, F., Reza, M., & Rusdji, S. R. (2018). Hubungan perilaku pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup, menguras dan mendaur ulang plus (PSN M Plus) terhadap kejadian demam berdarah dengue (DBD) di kelurahan Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 124. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.790
Sanyaolu, A., Okorie, C., Badaru, O., Adetona, K., Ahmed, M., Akanbi, O., … Wallis, E. (2017). Global epidemiology of dengue hemorrhagic fever: An update. Journal of Human Virology & Retrovirology, 5(6). https://doi.org/10.15406/jhvrv.2017.05.00179
Wang, W. H., Urbina, A. N., Chang, M. R., Assavalapsakul, W., Lu, P. L., Chen, Y. H., & Wang, S. F. (2020). Dengue hemorrhagic fever – A systemic literature review of current perspectives on pathogenesis, prevention and control. Journal of Microbiology, Immunology and Infection, 53(6), 963–978. https://doi.org/10.1016/j.jmii.2020.03.007
Gejala Demam Berdarah Dengue
Selain itu, bentuk pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengetahui beberapa gejala demam berdarah, seperti demam hingga 40 derajat Celcius yang diikuti dengan rasa sakit kepala parah, serta nyeri otot dan sendi hingga area di belakang mata.
Apabila kita merasakan atau menemukan orang disekitar kita mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin dai petugas kesehatan.
Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).
Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus.
Refrensi: https://ayosehat.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus.